Kamis, 22 November 2012

cerpen pengalaman orang lain

oleh Unknown di 22.11.12

Darahku juga Darahmu

Hari ini adalah hari terakhir Ujian Semester I. Sedikit lagi Inas selesai mengerjakan soal mata pelajaran Agama. Lima menit kemudian ia keluar ruagan dan ternyata di luar sudah banyak teman-temannya yang berbeda ruangan sedang mengobrol dan membicarakan soal Agama tadi yang agak sedikit susah.
“Hey Nas, pie mau? Isoh rak?” Sapa Citra ketika melihat Inas keluar ruangan tes.
“Hahaha, nggak tau lah saya” Jawab Inas singkat.
“Coy, hangout yuk. GM juga gapapa” Kata Nia memotong pembicaraan antara Inas dan Citra.
“Ayo!” Anak-anak seganknya mendadak kompak menjawab.
“Eh tapi aku ada rapat ROIS, gimana ya?” Inas sedikit menyesal karena absen hangout bersama teman-temannya.
“Liat tuh, ketua ROIS-nya saja udah di parkiran gitu.” Kata Rosa sambil menunjuk arah parkiran.
“Yasudah, capcuss”
****
Mereka berlima murid SMK Bina Bangsa yaitu Inas, Rosa, Nia, Citra, dan Willy telah berada di Studio 21. Rencananya cuma mau lihat jadwal film dan berkeliling GM, maklum kantong pelajar. Dan ternyata di dekat studio 21 ada acara donor darah massal. Inas tertarik sekali dengan acara itu. Ia pun meninggalkan teman-temannya yang sedang asyik melihat jadwal film. “Lumayan lah, selain amal kita juga sehat” kata Inas dalam hati.
"Permisi, mbak mau tanya kalo umur 16 tahun sudah boleh donor belum ya?" tanya Inas pada mbak yang jaga di stan.
“Maaf dek, belum boleh” kata mbaknya sopan.

Karena penasaran Inas mencoba mendatangi seorang Ibu petugas yag sedang menganggur.
“Permisi Bu.”
“Iya, kenapa dek?”
"Bu, kalau kaya gini yang diambil nanti yang mana? Masalahnya nggak kelihatan" kata Inas sambil menunjuk lengannya.
Si ibu langsung meraba lengan Inas dan mengambil sphygnomanometer.
 "Lah, yang ini lhoh dek. Ini kelihatan banget, 3 besar-besar."
 ''Oh, tapi kadang kalau diambil itu nggak bisa keluar bu suka meleset" kata Inas.
 "Ya paling itu terlalu ke dalam dek dan bla. . bla . . bla . . "
Mereka mengobrol banyak banget disitu. Mulai dari vena, sekolah, pengalaman kerja si Ibu dan mereka malah ngobrolin hematology. Seolah-olah Inas sedang konsultasi dengan Ibu. Karena asyiknya mengobrol sama si Ibu, Inas sampai lupa menanyakan nama si Ibu itu.
"Ibu namanya siapa? Dari tadi ngobrol tapi nggak tau namanya"
"Saya Ibu Yanti dek"
“Kalu umur 16 tahun sudah boleh donor belum?”
“Umur 16 setengah boleh donor kok. Tapi harus ditimbang berat badannya dulu ya”
Setelah menimbang berat badannya yang ternyata telah memenuhi syarat donor darah, maka Inas mengisi formulir yang isinya banyak banget. Setelah megantre lama Inas kemudian dipanggil.
"Adek gugup ya?" Dokter muda itu membuka pembicaraan dengan Inas.
"Iya dok,deg-deg'an" Jawab Inas singkat.
"Tenang saja, ngga sakit kok"
 "Ayo dek sini. Tiduran dulu" Kata Dokter muda itu sambil Ia menyiapkan kantung darah dan peralatan yang digunakan.
“aaaaaaaaaaaaaaaaa” Inas berteriak karena merasa kesakitan
“Sudah dek, ngga sakit kan ?”
Inas keluar ruangan dan disambut Ibu Yanti yang memberikan snack kecil sebagai tanda terima kasih dan menyematkan pita merah di lengan Inas. “Ibu Yanti memang baik banget”

****
“Eh, Inas mana ya? Kok tiba-tiba ngilang gitu?” kata Nia yang mulai menyadari ketidakberadaan Inas.
“Loh bukannya tadi ngobrol sama kamu ya ?” Citra mulai kaget karena Inas tidak ada bersama mereka.
“Yasudah, ayo cari Dia, paling ngga jauh dari sini”
“Lihat itu kan Inas”
Inas menghampiri teman-temannya yang mulai khawatir dengan dirinya karena Ia tidak pamit.
“Maaf ya, aku tadi abis donor darah dan aku lupa ngasi tau kalian” kata Inas dengan nada meminta maaf.
“Yasudah, pulang aja yuk” ajak Nia yang khawatir dengan keadaan Inas yang nampaknya kesakitan.
****

.
Yuliana Kartikasari
XII IPS 1/28
.



0 coment:

Posting Komentar

 

Princess Kitty © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor